SEMINAR PENGUATAN MODERASI BERAGAMA BAGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SMK DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Sabtu (26/7) Tim pengabdian kepada masyarakat yang diketuai oleh Prof. Dr. Marzuki, M.Ag dan beranggotakan Dr. Fungki Febiantoni, M.Pd dan Dr. Sulthon Abdul Aziz, M.SI dari Departemen Pendidikan Kewarganegaraan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) menggelar kegiatan seminar penguatan moderasi beragama bagi guru pendidikan agama Islam SMK di Daerah Istimewa Yogyakarta di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Negeri Yogyakarta, Sleman pada Sabtu, 26 Juli 2025. Kegiatan ini berkolaborasi dengan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) pendidikan agama Islam (PAI) di Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai bentuk kerjasama dan kemitraan pada bidang sosial kemasyarakatan.

Acara berlangsung di Ruang Aula Disertasi, Gedung FISIP B, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dan menyasar guru pendidikan agama Islam pada jenjang sekolah menengah kejuruan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Kegiatan ini dipimpin oleh Prof. Dr. Marzuki, M.Ag bersam tim dosen hingga mahasiswa prodi PPKn FISIP UNY.

Prof. Dr. Marzuki, M.Ag, Dr. Sulthon Abdul Aziz, M.SI, dan Dr. Fungki Febiantoni, M.Pd menyampaikan materi tentang pentingnya penguatan moderasi beragama bagi guru pendidikan agama Islam dalam proses pembelajaran untuk membentuk siswa yang berkarakter moderat dan toleransi.

Implementasi moderasi beragama di SMK menjadi topik yang sangat penting dalam meningkatkan toleransi dan kerukunan antar umat beragama. Berdasarkan penelitian, implementasi moderasi beragama di SMK dapat dilakukan melalui beberapa cara, seperti: pertama, ekstrakurikuler yakni kegiatan ekstrakurikuler dapat menjadi sarana untuk menanamkan nilai-nilai moderasi beragama pada siswa. Kedua, pembelajaran PAI yakni embelajaran pendidikan agama Islam (PAI) dapat menjadi salah satu cara untuk menanamkan nilai-nilai moderasi beragama pada siswa. Ketiga, kegiatan sekolah yakni kegiatan sekolah lainnya, seperti program khusus dan aktivitas yang menumbuhkan sikap moderasi beragama, juga dapat menjadi sarana untuk implementasi moderasi beragama. Implementasi moderasi beragama di SMK diharapkan dapat meningkatkan toleransi dan kerukunan antar umat beragama, serta mencegah radikalisme dan intoleransi.

Melalui pemaparan yang interaktif dan kolaboratif, guru pendidikan agama Islam di sekolah menengah kejuruan mendapatkan nilai tambah tentang pemahaman moderasi beragama yang efektif bagi siswa yang berlatarbelakang gen Z.

Kolaborasi antara perguruan tinggi dan sekolah melalui para dosen, mahasiswa, dan guru pendidikan agama Islam menjadi bukti sinergi dalam membangun moderasi beragama dan karakter siswa yang moderat untuk berkontribusi dalam pembangunan Negara Indonesia yang penuh cinta dan kedamaian.

Diharapkan, kegiatan ini tidak hanya menjadi momen pembelajaran, tetapi juga menjadi titik awal tumbuhnya kesadaran moderasi beragama terutama dalam ruang lingkup pendidikan, guna melahirkan generasi yang saling menghormati satu dengan yang lainnya untuk menatap masa depan Indonesia yang maju.

Indonesian